Khazzanah Tour Travel Umrah Jakarta : Tata Cara Mengerjakan Shalat Jenazah yang Benar

PT. KHAZZANAH AL-ANSHARY
Jadwal Umroh November Desember

Tata Cara Mengerjakan Shalat Jenazah yang Benar

Pengertian, Hukum dan Rukun Shalat Jenazah


Tata Cara Shalat Jenazah—Ada kata yang sering kali didengar bagi yang tidak sering melaksanakan shalat yakni “Shalatlah, sebelum dishalatkan!”. Memang manusia itu hidupnya seharusnya hanya untuk menunggu waktu shalat dan juga untuk dishalatkan ketika sudah meninggal. Berbicara ketika seseorang telah meninggal, khususnya bagi Umat Muslim memang diharuskan untuk dishalatkan. Nama shalat tersebut adalah Shalat Jenazah. Shalat Jenazah, hukumnya fardhu kifayah. Sehingga sangat wajib dilaksanakan bagi minimal satu orang saja. Bila satu kampung atau satu desa tidak ada yang menyolatkan satu orang pun, maka dosa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan adalah untuk satu kampung atau satu desa tersebut. Tentunya bukan hanya menyolatkan saja. Umat Muslim diharuskan juga untuk memandikan, mengafani, hingga menguburnya juga dengan layak seperti kaum Muslimin dan Muslimah lainnya.

Shalat Jenazah, berbeda pelaksanaannya dengan shalat pada umumnya. Pelaksanaan Shalat Jenazah hanya memiliki rukun-rukun yang terdiri dari niat, empat kali takbir, berdiri (bagi orang yang mampu), membaca Surat Al-Fatihah, membaca shalawat atas Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sesudah takbir yang kedua, do’a untuk si jenazah sesudah takbir yang ketiga, dan salam. Tidak menggunakan ruku’, I’tidal dan sujud. Adapun penjelasan mengenai Tata Cara Shalat Jenazah, ada dibawah ini. Silahkan baca sampai bawah artikel Khazzanah Tour berikut ini!


Syarat Shalat Mengerjakan Shalat Jenazah


Sebelum mengetahui Tata Cara Shalat Jenazah, kita sebagai Umat Muslim yang akan menyolati Jenazah harus mengetahui terlebih dahulu apa sajakah syarat yang membuat sahnya Shalat Jenazah yang kita kerjakan.

1.Orang yang melakukan Shalat Jenazah harus memenuhi syarat sah shalat pada umumnya. Misalnya yaitu menutup aurat, suci dari hadas, menghadap kiblat dan lain-lain.

2.Jenazah yang akan dishalati harus sudah dimandikan serta dikafani

3.Jenazah diletakkan disebelah mereka yang akan menyolati, kecuali jika dilaksanakan di atas kubur atau Shalat Ghaib.

4.Adapun kewajiban terhadap mayit :
a.Memandikan
b.Mengkafani
c.Menshalati
d.Mengubur

Silahkan baca info Umroh Ramadhan penuh berkah dengan klik Paket Umroh Ramadhan 2018

Sesudah itu, kita semua barulah membaca penjelasan Tata Cara Shalat Jenazah dibawah ini!

Tata Cara Menyolatkan Jenazah



1.Imam berdiri ke arah kepala (apabila jenazah laki-laki) dan ke arah perut (apabila perempuan)

2.Makmum sekurang-kurangya 3 shaf. Masing-masing shaf lebih baik terdiri dari 5 atau 7 orang.

3.Berniat
Niat untuk jenazah laki-laki :
“Usholi 'ala hadzal mayyiti 'arba'a takbiirootin mustaqbilal qiblati fardol kifaayati adaa-an lillahi ta'ala”
Niat untuk jenazah perempuan :
“Usholi 'ala hadzihil mayyitati 'arba'a takbiirootin mustaqbilal qiblati fardol kifaayati adaa-an lillahi ta'ala”

Tambahkan lafadz imaaman atau ma'muuman apabila berjama'ah (sesuai kondisi)

4.Takbir pertama, membaca Surat Al-Fatihah, tidak disunnatkan membaca do'a iftitah

5.Takbir kedua, membaca sholawat :
Allahuma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa 'ala aali sayyidina Muhammad, kama shollaita 'ala sayyidina Ibrohim, wa 'ala aali sayyidina Ibroohim, wa barik 'ala sayyidina Muhammad, wa 'ala aali sayyidina Muhammad, kama barokta 'ala sayyidina Ibohim, wa 'ala aali sayyidina Ibrohim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid

6.Takbir ketiga, membaca do'a :
Allahummagfir lahuu (haa) warhamhuu (haa) wa 'afiihi (haa) wa'fu 'anhuu (haa) wa akrim nuzulahuu (haa) wa wassi' madkholahuu (haa) wa agsilhuu (haa) bilmaa-i wa tsalji walbarodi wa naqqihii (haa) minal khotoyaa kamaa ynaqqo tsubul abyadlu minad danasi wa abdilhu (haa) daaron khoiron min daarihii (haa) wa ahlan khoiron min ahlihii (haa) wa zaujan khoidon min zaujihi (haa) wa adkhilhuu (haa) aljannata wa a-idzhuu (haa) min adzaabil qobri wa fitnatihi wa min adzaabin naar
Dalam membaca do'a ganti lafadz هُ (hu) menjadi هَا (haa) apabila jenazahnya perempuan.

7.Takbir keempat, membaca do'a :
Allahumma laa tahrimnaa ajrohuu (haa) walaa taftinaa ba'dahuu (haa) wagfir lanaa wa lahuu (haa) wa li ikhwanina ladzina sabaquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gillal lilladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim
Bila jenazahnya anak-anak, disunnatkan membaca :
Allahumaj'alhuu (haa) farothon li abawaihi (haa) wa salafan wa dzukhron wa 'idzotan wa'tibaaron wa syafii'an. Wa tsaqqil bihii (haa) mawaaziinahuma, wa afrigis shobro 'ala quluubihima, wala taftinhumaa ba'dahuu (haa) wa laa tahrimhuma ajrohuu (haa)

8.Salam

Back To Top